×
Polling Presiden

Polling Presiden

Siapa Calon Presiden Pilihan Anda di 2024?
Edisi Mei 2023

Lihat Hasil

Loading ... Loading ...

Dengan Kreatif Warga Indonesia Temukan Peluang Baru Pekerjaan di Australia

Kategori: Gaya Hidup

Di tengah melesunya banyak sektor industri akibat pandemi COVID-19, sebagian warga di Indonesia di Australia terpaksa harus kehilangan pekerjaan. Menjadi sebuah tantangan untuk mencari peluang baru.

Sejumlah cara bisa dilakukan demi mendapatkan sumber penghasilan baru, seperti memilih untuk meneruskan bisnis yang sempat ditinggalkan karena kesibukan atau memanfaatkan hobi.

Angelin Kristianti, misalnya, yang kini melirik peluang di bidang kuliner, setelah tiga minggu lalu kehilangan pekerjaannya sebagai manajer media sosial ‘casual’ di sebuah perusahaan audio di Sydney.

Meski tidak pernah berdagang sebelumnya, Angelin yang terpaksa menganggur karena perusahaannya ditutup, memberanikan diri untuk menjual sate taichan.

Sejak akhir pekan Paskah lalu, Angelin mengaku merasa “pusing” karena memikirkan pekerjaan.

Angelin memang memiliki hobi memasak, hingga ada yang mengatakan jika masakannya enak.

“Jadi [terpikir untuk] masak [dan jual] sate taichan saja, karena belum ada yang menjual,” kata Angelin kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.

Dalam wawancara dengan ABC siang kemarin (16/04), perempuan asal Jakarta tersebut mengaku sudah menerima pesanan sebanyak 75 tusuk sate yang akan didistribusikan akhir pekan ini.

“Salah satunya untuk buang gengsi,” kata Sarjana Psikologi dari University of Technology Sydney ini kepada ABC News.

“Seperti teman saya yang menjadi cleaner atau tukang bersih-bersih, saya juga dulu tidak pernah terpikir akan berjualan makanan.”

Meski sebagai pemegang visa ‘Permanent Resident’ atau Warga Tetap Australia yang bisa mengakses bantuan pemerintah Australia, Angelin merasa tetap berusaha menggunakan keterampilannya untuk menambah penghasilan.

“Tetap semangat, buang gengsi jauh-jauh, dan kalau punya skills [keterampilan] apapun itu yang positif coba saja dipakai untuk survive [bertahan hidup].”

Alfian G Raditya