Ferdinand Hutahaean : Gatot Nurmantyo Bicara PKI Cuma Modus Belaka

Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menganggap isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dinarasikan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo hanya modus politik belaka.

“Apa yang dilakukan Gatot belakangan ini dengan kampanyenya terkait kebangkitan PKI saya pikir tak lebih dari sebuah modus untuk menempatkan dirinya dalam pemberitaan demi meningkatkan angka popularitasnya dalam kancah politik nasional,” ujar Ferdinand.
“Target akhirnya apa? Politik 2024,” ucap dia.

Kendati demikian, Ferdinand mengatakan, semua orang pada dasarnya memiliki hak untuk berpolitik. Kalau Gatot mengampanyekan mewaspadai ideologi komunis, masih masuk akal.

Namun, dia menyayangkan apabila isu politik yang diangkat orang tersebut merupakan isu lama yang telah busuk seperti ihwal kebangkitan PKI.
“PKI ini barang mati, sudah dikubur, bahkan hantunya pun sudah mati, sudah tak ada.

Bedakan PKI dengan komunis sebagai ideologi. Kalau Gatot mengampanyekan mewaspadai ideologi komunis, masih masuk akal. Meski, negara asal ideologi ini sudah tak lagi menerapkan komunisme secara 100 persen,” kata dia.

Diketahui sebelumnya, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo buka suara soal pencopotan dirinya sebagai Panglima TNI di pengujung tahun 2017.
Gatot mengatakan, pencopotan terhadapnya lantaran memerintahkan seluruh jajarannya di TNI untuk memutar film G30S PKI.

Dia menjelaskan, perintah yang diberikannya bertujuan agar jajarannya maupun masyarakat mengetahui sejarah tentang gerakan PKI. Pasalnya, ia melihat gelagat kebangkitan PKI gaya baru.

Gatot menuturkan, gerakan itu semakin terlihat sejak penghapusan materi sejarah tentang G30S PKI di seluruh sekolah dan semua strata tingkatan pendidikan pada tahun 2008.

Hal itu diungkapkan di akun YouTube Hersubeno Poin, “Pada saat saya Panglima TNI, saya melihat itu semuanya. Maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S PKI,” kata Gatot.

Alfian G Raditya